Headlines News :
BERSIHKAN DIRI SUCIKAN HATI
Home » , , , , , , , » AL-Ghozali As Shoghir, Santri Muda Yang Nakal

AL-Ghozali As Shoghir, Santri Muda Yang Nakal

Written By Unknown on Selasa, 05 Maret 2013 | 18.50


Anda termasuk anak muda yang nakal? Anak muda yang nakal wajar saja. Yang tidak wajar adalah anak muda yang tidak mau belajar. Kenakalan remaja sebenarnya tak lebih dari luapan emosi pada masa pubertas yang tidak dimanage dengan baik. Pada masa pubertas anak muda sangat besar sekali keinginannya untuk mendapat perhatian. Asalkan kenakalan itu dalam batas wajar dan tidak mengganggu aktivitas dan prestasi belajar yaa silahkan saja.
Adalah Syeikh Ihsan Bin Dahlan, kyai berpengaruh pengarang kitab Sirojut-Tholibin itu, ternyata ketika masih muda nakalnya luar biasa, hampir setiap malam nonton pertunjukan wayang dan sangat menyukai permainan dadu. Hasil dari main dadu itu dibagikan kepada teman-temannya. Ihsan sama sekali tidak ikut memakannya. Gus Ihsan putera Kyai Dahlan pengasuh pondok “JAMPES” itu, sangat terkenal lihai memainkan kesenian wayang kulit. Semua lakon wayang ia hafal diluar kepala. Pernah suatu ketika, pada saat “pentas wayang kulit” masih berlangsung, Ihsan menyela pertunjukan dan menyalahkan lakon yang dibawakan oleh “Sang Dalang”. Dalang itu marah sekali, dengan muka merah padam, menantang debat Ihsan tentang PAKEM PEWAYANGAN. Tantangan itu dilayani oleh Ihsan, dengan syarat harus ada jurinya. Akhirnya, dalang sepuh itu, memutuskan yang benar adalah “Pakem” yang disampaikan Ihsan.
Meskipun Ihsan Bin Dahlan termasuk sangat nakal, namun setiap malam “istiqomah” ngaji sorogan kepada abahnya Kyai Dahlan, pengajian privat ini dilakukan setelah tengah malam, karena sebelum tentah malam Ihsan belum pulang dari keluyurannya. Selain nakal, Ihsan juga terkenal paling cerdas diantara saudara-saudaranya.
Kenakalan Ihsan sangat menyusahkan neneknya, Nyai Istianah. Mbah nyai sangat prihatin dengan sepak terjang cucunya yang satu ini, Ihsan dianggap keluar dari tradisi keluarga kyai yang selalu menonjolkan akhlaq karimah.
Suatu ketika, ihsan diajak neneknya ziarah ke makam kakek buyutnya, Syeikh Yahuda di Nglorok Pacitan, setelah selesai membaca tahlil dan Al-Qur’an, Mbah nyai berdo’a panjang dan sebelum berpamit pulang Mbah nyai matur kepada Syeikh Yahuda yang sudah sumare (meninggal) itu. “Mbah yai, niki putu panjenengan! Ihsan, menawi panggah nakal, panjenengan dunga’ake mugo-mugo di paringi mati enom mawon!
Selang beberapa hari setelah ziarah, pada waktu tidur, Ihsan bermimpi bertemu kyai tua memakai jubah panjang dan sorban, kakek tua itu membawa batu besar sekali dan batu itu dilemparkan mengenai kepala Ihsan hingga hancur dan berdarah-darah. Ihsan tersentak kaget dan terbangun dari tidurnya, terasa dalam benaknya perasaan takut luar biasa.
Setiap saat selalu ingat ancaman kakek tua itu “Awas kalau terus nakal!” ngaji! ngaji, awas kalau tidak ngaji!” konon kakek yang menemui dirinya  dalam mimpi itu adalah “Syeikh Yahuda, kakek buyutnya,” yang terkenal wali abdal itu.
Semenjak mengalami mimpi itu, Ihsan tidak lagi berani keluyuran malam. Ada semacam dorongan kuat sekali untuk pergi mengembara mencari ilmu. Akhirnya Ihsan minta restu pada orang tua dan neneknya untuk berguru pada “Syaikhuna Kholil” di Bangkalan Madura, hanya sekitar dua pekan nyantri di Bangkalan, disuruh pulang oleh Mbah yai Kholil. Kemudian mondok di Lasem hanya sekitar satu tahun dan terus pindah-pindah pondok. Ternyata tekad dan pengorbanan Ihsan yang nakal dan cerdas itu membawa hasil. Ia meraih sukses besar menjadi seorang alim yang tidak hanya terkenal di jawa saja. Namanya berkibar diseluruh penjuru dunia islam. Lewat kitab karangannya “Sirojut Tholibin” komentar kitab “Minhajul Abidin” (karya terakhir Imam Al-Ghazali). Syeikh Ihsan bin Dahlan Al-Jampasi Tsumma Al-Kadiri, dikalangan pelajar muslim timur tengah mendapat gelar “Al-Ghazali – Ash-Shoghir”, karena terbukti sebagai seorang ulama yang menguasai fan tasawuf secara mendalam.
Sebenarnya kitab-kitab karya Syeikh Ihsan Bin Dahlan banyak sekali, antara lain : Irsyadul Ikhwan “menerangkan hukum merokok dan minum kopi”. Kemudian Syarah kitab Irsyadul Ibad yang diberi judul “Manahiju-Al-Imdad “(Syarah Irsadul Ibad) yang ditashih oleh Syeikh Yasin Bin Isa Al-fadani baru mendapat satu jilid , Syeikh Yasin wafat, setelah itu nampaknya sulit menemukan ulama yang kealimannya sekaliber Syeikh Yasin.
Sirojut Tholibin karya Syeikh Ihsan Bin Dahlan dijadikan materi kuliah bidang tasawuf di Al-Azhar Mesir dan perguruan-perguruan tinggi islam lainnya, di timur tengah ketika Syeikh Ihsan masih hidup pernah diminta Raja Farouk untuk menjadi “guru besar” di Mesir. Namun beliau menolak. Sungguh orang tidak menyangka “Ihsan Bin Dahlan” pemuda yang dulu nakal dan bandel itu kelak akan menjadi ulama besar pengarang kitab Sirojut Tholibin.
Kyai Mahrus Lirboyo pernah dawuh : “bocah kuwi nek nakal, tandane pinter”. Bolehlah mbeling asalkan sumbut (sesuai) dengan prestasinya. Jangan sampai yang ditiru hanya nakalnya saja !!!

Share this article :

1 komentar:

  1. Play free YouTube games in this app - Videodl.cc
    Best youtube converter to mp3 Videos in HD on Videodl.cc: Play free videos in this app. Play all Free VODLLC Video Games in this App.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Yamisda Al-Ihsan Copyright © 2013. YAMISDA AL-IHSAN - All Rights Reserved
Team Online : gimo | kung | pleki